“Pemasangan Chip Pada Otak Manusia”
Di era pengembangan teknologi yang semakin maju saat ini, seperti robot yang dikendalikan oleh manusia yang bisa melakukan aktivitas layaknya manusia mulai dari berbicara, bergerak, dan berinteraksi dengan sekitarnya seperti robot Sophia yang diluncurkan pada Oktober 2017 lalu. Nah, pernahkah kita membayangkan bagaimana jika sebaliknya terjadi ketika manusia bisa dikendalikan dengan sebuah perangkat kecil (chip) yang dilekatkan pada otak manusia? Hal inilah yang terus dikembangkan oleh ilmuwan saat ini yang diprakarsai seorang miliuner yang mendedikasikan dirinya untuk kemajuan teknologi yaitu Elon Musk. Siapa yang tidak mengenal Elon Musk mulai dari mendirikan X.com yang kemudian berkembang menjadi Paypal, lalu mendirikan Space X yang merupakan perusahaan yang fokus dalam mengembangkan dan memproduksi teknologi roket dan wahana luncur antariksa, dan ia juga merupakan CEO dari Tesla motor, dan pengusung awal berdirinya Solar City yang merupakan penyalur sistem tenaga surya terbesar di Amerika Serikat. Solar City menjadi penyedia tenaga surya terbesar kedua di Amerika.
Saat ini Elon Musk berfokus mengembangkan ide gilanya untuk membuat chip yang akan digunakan pada manusia bersama perusahaan Neuralink. Neuralink adalah sebuah perusahaan neuroteknologi Amerika yang didirikan oleh Elon Musk dan lainnya, dengan tujuan mengembangkan antarmuka otak komputer terimplantasi (BMI). Neuralink adalah sebuah perusahaan neuroteknologi Amerika yang didirikan oleh Elon Musk dan lainnya, dengan tujuan mengembangkan antarmuka otak komputer terimplantasi (BMI).
Baru-baru ini, Elon Musk mengonfirmasi akan memperkenalkan teknologi chip BMI bersama Neuralink, Ia mengungkap bahwa startup neuroteknologi yang dia dirikan sejak 2016, Neuralink, bakal segera menanamkan chip buatannya ke otak manusia. Ia mengklaim, perusahaannya siap melakukan uji coba tersebut pada akhir 2021. Neuralink adalah sebuah perusahaan neuroteknologi Amerika yang didirikan oleh Elon Musk dan lainnya, dengan tujuan mengembangkan antarmuka otak–komputer terimplantasi. Markas perusahaan ini berada di San Francisco, berdiri sejak 2016 dan pertama kali merilis laporan kepada khalayak umum pada Maret 2017.
Teknologi tersebut, yang disebut Neuralink sebagai chip brain-machine interface (BMI), ditujukan untuk mengatasi cedera otak dan tulang belakang bagi manusia. Selain itu, perangkat ini diharapkan dapat membantu menyelesaikan sejumlah masalah neurologis, mulai dari kehilangan memori, stroke, kecanduan, hingga sekadar untuk memantau kesehatan pengguna atau memperingatkan mereka jika mengalami serangan jantung. Sebelumnya, Elon Musk pernah melakukan uji coba memasang chip ke dalam otak babi. Baru-baru ini, Neuralink juga telah menanam microchip ke dalam kepala monyet. Yang mana monyet tersebut bisa bermain video game seperti manusia pada umumnya. Melansir BBC International, kedepannya manusia akan bisa mengendalikan perangkat smartpone atau komputer melalui pikirannya. Musk juga mengungkapkan bahwa chip ini bisa menyembuhkan demensia dan parkinson. Musk menyebut “kognisi manusia super” untuk melawan perkembangan pesat Artificial Intelligence yang berpotensi mengancam manusia. Bagaimanakah cara kerja dari chip ini pada otak manusia? Adapun cara kerjanya dengan menghilangkan potongan tengkorak seseorang yang seukuran koin lalu menyuntikkan chip kecil untuk membantu kontrol motorik dan fungsi lainnya. Menurut Musk, Chip yang melingkar, lalu disuntikkan di dekat telinga, juga akan memungkinkan orang untuk mengontrol ponsel atau komputer dengan pikiran mereka, menurut Neuralink.
Menurut Musk, penanaman chip ke otak mereka akan melalui proses yang mirip dengan operasi mata laser Lasik. Dilansir dari The Independent, salah satu bagian dari chip akan melibatkan robot bedah saraf, yang akan menempatkan ‘benang’ fleksibel ke otak yang terhubung ke chip komputer kecil yang ditanamkan. Musk juga telah memberikan informasi kunci terkait teknologi-teknologi yang dapat dilakukan di chip Neuralink. Ia menambahkan, Neuralink yang ditanam di otak nantinya akan terhubung ke Neuralink yang ditanam di motorik atau sensorik tubuh. Sehingga memungkinkan untuk misalnya, orang lumpuh bisa berjalan kembali. Perangkat ini ditanamkan dengan tengkorak & mengisi daya secara nirkabel. Dengan teknologi ini, pengguna bisa memutar musik langsung ke otak. Selain itu, chip ini juga bisa digunakan untuk membantu mengontrol kadar hormon dan menggunakannya untuk keuntungan kita, seperti peningkatan kemampuan dan penalaran, menghilangkan kecemasan, dan lain-lain. Susunan elektroda dikemas ke dalam perangkat implan kecil yang berisi chip khusus untuk amplifikasi dan digitalisasi on-board berdaya rendah. Selain itu, 3.072 elektroda akan menempati ruang otak seluas 23 × 18,5 × 2 mm3. Hal yang mengejutkan, satu kabel USB-C menyediakan streaming data bandwidth penuh dari perangkat, merekam dari semua saluran secara bersamaan. Kabel USB-C menghubungkan perangkat internal ke perangkat eksternal yang dapat mengirim dan menerima sinyal dari luar.
Meskipun percobaan pada tikus dan monyet yang ditanam chip bisa dikatakan cukup berhasil dan juga Ilmuwan mengklaim bahwa pikiran tikus berhasil ditransmisikan ke komputer. Bahkan, derak neuron tikus dapat terdengar melalui speaker, sembari software menganalisis aktivitas otak tikus. Namun besarnya risiko dan tak adanya garansi kesuksesan membuat banyak juga yang skeptis. Salah satu sentimen datang dari laporan The New York Times yang mengutip deretan ilmuwan independen. Disebut, banyak yang memperingatkan bahwa hasil ujicoba hewan di laboratorium tentu tak bisa langsung diterjemahkan sebagai keberhasilan untuk manusia. Risiko juga makin besar karena pengeboran ke dalam tengkorak dengan laser yang masih sulit diterima oleh akal adalah hal yang tidak bisa ditolak untuk teknologi ini. Namun, pihak Neuralink menyebut bahwa penelitian ini akan melakukan uji teknologi selanjutnya untuk pasien lumpuh dengan cedera tulang belakang bagian atas. Jika berhasil, tentu proyek ini sudah bisa dikatakan sukses.
Apabila penanaman chip di otak ini berhasil, banyak kekhawatiran yang mungkin akan terjadi di masa depan. Apa sajakah itu? Berikut setidaknya ada lima kekhawatiran yang akan terjadi misalnya:
- Mengontrol Pikiran
Musk menyebut nantinya, chip itu dapat upload ataupun download informasi antara otak manusia dan internet. Walau masih berupa klaim mengawang-awang, jika benar terjadi maka tak menutup kemungkinan otak bisa dikontrol oleh orang yang menyalahgunakan, misalnya saja hacker. Skenarionya misalnya, penjahat cyber mampu menerobos sistem Neuralink, kemudian mengontrol manusia yang terhubung dengan sistem tersebut.
- Kerusakan Chip
Namanya benda buatan manusia, tidak mungkin chip tersebut bertahan selamanya dan tetap ada potensi kerusakan bagaimanapun baik kualitasnya. Apa yang terjadi jika chip ini rusak saat terpasang di otak manusia? Sejauh ini, belum ada penjelasan dari Neuralink walau tentunya mereka sudah memikirkannya.
- Muncul Manusia Superior
Dengan memakai chip tersebut, bukan tidak mungkin manusia masa depan akan lebih superior dibandingkan yang tidak memakainya, misalnya jadi jauh lebih pintar dan lebih kebal dari berbagai macam penyakit. Hal ini bisa menimbulkan kesenjangan berbahaya.
- Kecerdasan Buatan Berkuasa
Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence rencananya akan dibenamkan dalam sistem Neuralink yang terhubung dengan otak manusia. Bisa jadi AI yang awalnya membantu, malah akan lebih mendominasi dan berakibat buruk bagi umat manusia.
- Dikuasai Orang Kaya
Dengan teknologi baru yang begitu kompleks untuk menanam komputer ke otak manusia, tentu dibutuhkan biaya tidak sedikit untuk memanfaatkan chip komputer tersebut, seperti diakui oleh Elon Musk sendiri. Jika demikian, maka hanya orang kaya yang dapat menggunakannya dan membuat mereka makin powerful.
Dengan demikian, pengembangan chip pada otak ini memiliki sisi baik dan sisi buruk. Belum lagi risiko yang besar apabila percobaan pada manusia tidak dikalkulasikan dengan baik. Elon Musk dan juga Neuralink harus ekstra hati-hati dan memikirkan segala risiko tersebut, dan memastikan bahwa chip tersebut aman 100% sehingga teknologi baru ini akan menjadi tonggak awal sejarah kemajuan pesat di dunia teknologi masa depan.
Daftar Pustaka